Video Editing

Video Editing atau pengeditan video, adalah salah satu unsur penting dalam sebuah video sebelum di publish ke masyarakat. Namun, tidak semua orang menyadari hal tersebut. Terutama orang awam. Sama halnya dengan saya ketika masih menjadi orang awam. What? Emang sekarang udah tidak awam lagi? Masih lah, hanya saja saya orang awam yang sudah menyadari "struggle" nya pengeditan video.

Sejatinya, saya sudah melihat edit-edit video sejak saya kelas 2 SMA. Pada waktu itu saya melihat tugas dari kakak kelas yang disuruh untuk membuat film pendek. Namun, yang saya lihat ketika itu hanyalah pengeditan basic saja. Seperti memotong, menggabung, nambah teks, serta animasi slide. Karena itulah saya belum terlalu tertarik ataupun penasaran, karena yang saya lihat itu hanya editing yang "mudah", sehingga saya menganggap editing itu mudah.

Namun, ada hal positif yang saya dapat ketika itu. Saya mendapatkan pandangan mengenai bagaimana sebuah film berganti point of view. Point of view merupakan sudut pandang pengambilan gambar ketika proses shooting. Sehingga, mindset saya ketika itu adalah saya menganggap proses pengambilan gambar lebih penting dan lebih susah. Meskipun, tidak bisa juga dipungkiri proses pengambilan gambar memang membutuhkan teknik serta pengalaman yang cukup untuk menghasilkan karya terbaik. Karena disetiap shoot yang kita ambil, akan ada cerita yang akan ditangkap oleh penonton.

Akan tetapi, anggapan saya berubah ketika saya melihat video proses editing di YouTube. Pada waktu itu YouTube belum terlalu populer di pikiran saya. Dan salah satu orang yang menginspirasi saya sehingga saya menjadi tertarik dengan video editing adalah seorang youtuber bernama Agung Hapsah. Dia adalah youtuber muda, masih kelas 3 SMA. Namun talenta yang dimilikinya bisa dibilang professional, karena dia sudah menghasilkan uang dari karya-karyanya.

Seseorang bisa dikatakan professional, apabila dia sudah menghasilkan uang dari keahliannya. Misal keahlian kita adalah film maker. Kita sangat ahli dalam pembuatan film atau video. Tetapi kita tidak mempublish karya-karya kita, sehingga karya kita tersebut tidak menghasilkan profit. Maka kita belum bisa dikatakan sebagai seorang professional.

Sampai sekarang, saya masih kebingungan dalam pengeditan video. Baik itu bingung dengan fungsi aplikasi editing nya, maupun bingung mau ngedit video yang seperti apa. Aplikasi video editing ternyata tidak semudah aplikasi image editing seperti Photoshop. Walaupun sejujurnya Photoshop sangatlah susah ketika saya pertama kali menggunakannya. Sekarang masih susah juga sih, tapi bukan susah dari toolsnya, melainkan ide dan cara penerapannya.

Tingkat kesulitan penggunaan aplikasi image editing dan video editing, menurut saya sangat jauh berbeda. Kenapa? Karena pada image editing, kita hanya mengedit 1 gambar. Sedangkan pada video editing, kita harus mengedit ratusan bahkan jutaan gambar. Why did I said that? Because, basically video is a "moving image". Ya, gambar yang Bergerak. Pada dasarnya video itu seperti slide show dari ratusan bahkan jutaan gambar, tergantung berapa lama video tersebut. So, that's why video editing has more struggle than image editing. Pada dasarnya seperti itu.

Namun lebih spesifiknya lagi, struggle nya edit video itu terletak pada banyaknya opsi yang kita punya. Yang mana bagi saya itu bikin pusing. Mulai dari pengaturan volume, layer (kalau layer masih normal sih), effect (ini banyak banget), animasi, dan masih banyak lagi. Untuk animasi sendiri ada banyak jenisnya, mulai dari bikin animasi supaya teks bisa bergerak mengikuti video, teksnya begini, teksnya begitu, banyak banget lah pokoknya.

Oh iya, ngomong-ngomong masalah aplikasi video editing, saya menggunakan Sony Vegas. Maunya sih pakai produknya Adobe, tapi laptopnya kurang kuat Karena ya kebanyakan tutorial di internet tu membahas video tutorial tentang produknya Adobe. Jadi agak sedikit terbatas kalau menggunakan Sony Vegas.

Oke, sepertinya cukup sekian.

Terimakasih sudah berkunjung.