Idola, apa sih idola itu? Menurut saya, idola itu adalah seseorang/ benda yang kita sukai atau yang kita obsesikan karena seseorang/ benda tersebut mempunyai karakteristik atau sesuatu hal yang spesial dimata kita.
Nah, kali ini saya akan menceritakan pendapat saya mengenai “Idola”. Sebenarnya saya mempunyai fikiran ini sejak saya masih SMA, tapi baru ada keinginan untuk menulisnya sekarang.
Idola, pernahkah saya mengidolakan sesorang? Jawabannya tentu pernah, tapi masih dalam tahap yang wajar dan seperlunya. Maksudnya tahap wajar tu seperti apa sih? Tahap wajar maksudnya adalah saya mengidolakan seseorang karena seseorang itu memiliki sesuatu yang saya anggap positif dan perlu untuk saya tiru. Tapi ketika orang tersebut sudah keluar dari batas-batas tersebut, saya tidak akan ragu untuk menolak dan pergi darinya. Saya tidak ingin menjadi orang yang sampai kehilangan akal sehat hanya gara-gara sosok “idola” yang bahkan kita tidak tahu apakah dia ingat kita atau tidak. Contoh kasus, ketika salah satu penyanyi asal kanada mau datang ke Indonesia, banyak para fansnya yang rela berbondong - bondong datang ke bandara dan menunggu kedatangannya selama seharian hanya untuk melihatnya sekilas. Kalau difikir, ada gunanya tidak? kalau menurut saya tidak! Bahkan di antara mereka banyak orang muslim. Mereka berani meninggalkan kewajiban mereka hanya untuk itu? Terkadang saya hanya merasa heran sendiri melihatnya.
Oke kita kembali ke topik awal. Ngomong-ngomong, siapa sih orang yang pernah saya idolakan? Coba tebak. Sebenarnya idola saya bukanlah orang yang terkenal atau pun orang yang banyak duit serta kekuasaan. Tapi orang yang saya idolakan adalah orang yang mampu meyingkirkan itu ketika dia mampu menggunakannya. Serta orang yang tidak malu untuk mengakui dirinya apa adanya.
Saya pernah mengidolakan ketua OSIS di SMA saya ketika saya baru masuk SMA. Beliau adalah sosok yang saya idolakan pertama kali ketika mulai mengenal sekolah tersebut. Dimata saya, beliau adalah sosok yang berwibawa serta penuh ketenangan. Meskipun beliau mempunyai kekurangan pada masalah dunia, beliau tidak pernah malu untuk mengakuinya. Itulah yang membuat saya kagum.
Idola saya selanjutnya adalah seorang mahasiswa senior di kampus yang sama dengan saya. Beliau adalah mahasiswa yang menurut saya “perfect”. Beliau pandai berbahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta beliau pernah ikut pertukaran pelajar ke luar negeri selama 1 semester (6 bulan). Semenjak kuliah, saya ingin sekali untuk bisa ikut pertukaran pelajar. Karena menurut saya, itu akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan. Bayangkan, kita bisa ngobrol dengan orang yang bebeda negara dengan kita. Kita bisa sharing tentang keindahan Indonesia dan kita juga bisa tau kebudayaan serta alam di negara mereka.
Sepertinya hanya itu saja postingan kali ini. Sebenarnya masih banyak lagi idola saya, tapi untuk kali ini mungkin cukup dua saja.
Terimakasih atas kunjungannya
0 Komentar untuk "Idola Dimata Penulis"