Percayalah bahwa pacaran setelah Menikah itu lebih indah | Percayalah bahwa ketika anda memperbaiki diri anda disini, maka jodoh anda akan memperbaiki dirinya disana | Cinta dan nafsu itu berbeda. Kalau pacaran, termasuk cinta atau nafsu? Jawabannya ada pada diri anda

First Speech Competition


Hi everyone, today I'll give you a special post about my first experience join Speech Contest. But, not in english of course. Because my English is still bad and it will taking so much time if I write it in English.
Sebetulnya saya sudah lama mencari sebuah event yang ada lomba pidato bahasa Inggrisnya, namun tidak ketemu-ketemu. Entah saya yang kurang mencari info atau memang lombanya yang sulit ditemukan. Berkali-kali saya browsing dan mencari brosur di kampus, namun sepertinya tidak ada yang mengadakannya di kampus saya. Singkat cerita, suatu malam ketika saya bersama teman saya akan melaksanakan kursus, salah seorang guru ditempat kursus itu menawarkan kepada saya untuk ikut Speech Contest Tingkat Provinsi. Antara kaget campur senang, saya tanya lagi ke guru tersebut tentang tanggal pelaksanaannya. Nah, disitu saya kaget banget. Ternyata pelaksanaan lombanya 2 hari lagi. waduh, antara pengen ikut dan takut persiapannya kurang nih. Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya terimalah tawaran dari guru tersebut. Saya dan teman saya pun mengisi formulir dan menyerahkan berbagai persyaratan.
Dalam perjalan pulang, saya menyusun agenda dalam pikiran saya. Yaitu browsing materi yang akan saya pakai untuk membuat teks pidatonya. Namun, ketika sudah sampai di asrama (karena saya tinggal di asrama), saya mendapatkan cobaan pertama, yaitu listrik di asrama ternyata mati karena ada penggalian drainase sehingga kabelnya putus. Namun, saya tidak kehabisan akal, saya langsung pergi ke kampus dan bermalam disana sambil memikirkan konsep apa yang akan saya pakai untuk teks pidato. Karena kebetulan saya ada memegang kunci salah satu ruangan kampus. Ternyata walau ada listrik, saya masih kebingungan untuk membuat konsep. Saya membutuhkan internet, dan kebetulan paket saya habis, wifi kampus tidak sampai, uang juga tidak memungkinkan untuk membeli paket. Akhirnya malam itu saya tidak mendapat apa-apa.
Esoknya saya pergi ke warnet untuk mencari materi serta bahan yang akan saya pakai untuk membuat teks pidato. singkat cerita, bahan sudah saya dapatkan dan tinggal melakukan pembuatan teks pidato. Disinilah cobaan kedua saya, yaitu saya sangat sulit sekali merangkai kata-kata dan menuliskan ide yang konkret. Ketika sudah mendapat suatu ide, selalu saja "kempes" seperti balon kehilangan angin. Semalaman saya memikirkan untuk mencoba membuat teks pidato, namun hasilnya sangat mengecewakan. Paginya, saya mulai lagi dan akhirnya selesai juga teks pidatonya sekitar pukul 10.00 pagi. Lalu buru-buru saya print dan mulai saya praktekkan berulang-ulang.
Cobaan ketiga menurut saya adalah waktu itu jurusan saya sedang mengadakan persiapan untuk pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati. kebetulan saya adalah salah seorang panitianya. Nah, gara-gara memikirkan tentang lomba pidato tersebut, saya sudah meninggalkan tanggung jawab saya sebagai panitia. Oleh karena itu saya pun mengundurkan diri dari panitia karena merasa tidak bertanggungjawab.
Nah, cobaan keempatnya adalah ketika jurusan saya juga sedang mengadakan sebuah acara yang didalamnya terdapat lomba putra dan putri jurusan (seperti abang none). Nah, kebetulan saya adalah salah satu pesertanya juga. Dan kata teman saya, saya masuk 5 besar. Namun itu harus saya tinggalkan juga demi lomba yang sudah lama saya impikan.
Singkat cerita tibalah di hari pertandingan, tempatnya di Mall! Rame banget lah pokoknya. Disitu nyali saya mulai menciut, saya mulai gugup, disitulah saya ingat film "Shokugeki no Soma" dimana ada adegan ketika  salah seorang sedang gugup (yang penasaran silahkan cari di google ya). Lalu saya tampar punggung tangan kiri saya menggunakan tangan kanan, dan sebaliknya, terus sampai saya merasa kesadaran saya kembali. Dan… It's work bro! Saya sadar kembali dan mulai tenang, sakit memang, tapi sakit itu menyadarkan saya.
Tibalah giliran saya untuk maju. Saya maju dan mulai berbicara. Ratusan pasang mata memandangi saya. Mulai dari lantai 1 sampai lantai 3. Saya seperti melayang, saya tidak bisa merasakan kaki saya. Tapi saya sudah di atas panggung, saya tidak boleh mundur. Saya terus berbicara dan berusaha tenang agar tidak mengacaukan hal yang telah saya persiapkan. Dan, akhirnya saya selesai.
Ketika pengumuman, saya dan teman saya agak terlambat datang karena kami pulang setelah lomba. Saya mengira bahwa juara speech contest belum di umumkan. Tapi ternyata ada seorang yang saya tau bahwa dia juga merupakan peserta, membawa beberapa kotak besar bertuliskan juara III. Setelah saya tanya ternyata sudah di umumkan juaranya. Dan saya tidak mendapatkan juara apapun. Saya pulang dengan semangat yang hampir mendekati nol. Karena, jujur saya sangat mengharapkan untuk menjadi salah satu juaranya. Saya membayangkan dapat berfoto bersama piala yang saya pegang dengan senyuman yang lebar. Namun ternyata hasil berkata lain. Saya harus menerima itu semua. Setidaknya saya dapat pengalaman berharga, sebuah pengalaman yang akan saya jadikan pelajaran untuk kontest berikutnya.
Sekian, terimakasih atas kunjungannya.
I don't want to dream it again. I want to make it comes true.


author-pic 
About me

 Mahasiswa UIN Suska Riau jurusan Pendidikan Matematika. Orang biasa yang bercita-cita untuk merasakan musim yang berbeda di negara sana. Menyukai hal-hal yang didalamnya terdapat teknologi.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "First Speech Competition"

 
Copyright © 2016 Masilife - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top