Beli Barang di OLX? Hati-hati Penipuan! (Kronologis) #Part2

Lanjutan dari #part 1

Sekitar 30 menit setelah itu, ada panggilan dari nomor tidak dikenal (sekitar pukul 15.30).

"Halo.."

"Ya dengan bapak Arifin?"

"Iya pak."

"Saya Wi**u suami dari penjual motor bla bla bla" (suami dari cewek yang jawab telpon waktu pertama tadi. Logat batak juga)

"Oh, iya pak. Bagaimana pak motornya?"

"Saya sekarang sedang menuju ke JNE untuk melakukan pengiriman terhadap motor yang bapak pesan pak. Nanti akan saya kabari lagi bagaimana bla bla bla bla….." (Terlalu panjang penjelasannya, saya pun bosan mendengarnya). Disini saya belum curiga sama sekali.

"Baiklah pak saya tunggu"

Kemudian sekitar 15 menit kemudian bapak tersebut menelpon lagi

"Pak, sekarang saya sudah di JNE. Motornya sedang diperiksa oleh petugas dan akan segera dikirim. Nah pak, ongkos kirimnya sebesar Rp600.000, itu akan saya tanggung sendiri (dalam hati, mahal kali ya… tapi wajar sih, kan motor). Jadi…………". Penjelasan panjang dan berbelit-belit yang malas untuk saya tulis. Yang intinya adalah bapak tersebut akan diberi surat perjanjian pembelian, dsb. Prosedur pengiriman lah.

Tidak lama setelah itu, ada bunyi sms yang isinya adalah sebuah nomor yang katanya adalah nomor petugas JNE yang menangani pengiriman barangnya.

Lalu saya telpon petugasnya (Sekitar pukul 16.00)

"Halo, dengan petugas JNE?"

"Iya, dengan siapa ya?" (suara cowok, Logat batak)

"Saya arifin pak, yang akan menerima barang dari bapak Wi**u". Disini saya mulai curiga, kenapa? Masa iya sih mulai dari istri, suami, sampai ke petugas JNE nya orang batak semua? emang mereka lagi di medan?.

"Oh bapak arifin. Benar pak, barang pesanan bapak sekarang sudah di angkut ke dalam mobil, dan bla bla bla……….". Menjelaskan tentang surat menyurat dsb.

"Iya pak, saya tunggu barangnya"

Tidak lama Setelah itu, bapak penjualnya menelpon lagi (sekitar pukul 16.30)

"Halo pak, sekarang saya sudah di JNE dan barangnya sudah berada di dalam truk dan akan segera diberangkatkan. Namun pak, saya minta tolong masalah biaya ni pak. Saya minta tolong bapak transfer lagi untuk biaya pengirimannya, karena lumayan besar. Bapak Transfer aja setengahnya lagi saja, nanti sisanya bapak bayar setelah barang sudah sampai." Bahasanya agak beda, saya lupa dialog aslinya. Karena panjang dan berbelit-belit. Dan saya makin curiga lagi, kenapa? Simak.

"Pak, perjanjian awal kan tidak seperti itu. Perjanjian awal kan saya hanya membayar 200rb saja. Kenapa jadi seperti ini?"

"Saya paham pak, tapi saya minta tolong bla bla bla …… dan juga barangnya sudah dikemas dan sudah dimasukkan kedalam truk untuk dikirim"

"(Nahan emosi) Pak, saya tahu jadwal pengiriman barang di JNE ya. TIDAK ADA PENGIRIMAN DI SORE HARI. (Udah pasrah karena udah terlanjur ditipu)"

"Aduh bapak ini gimana sih?" *tut tut tut (telpon dimatikan)

Setelah itu saya telpon-telpon lagi tidak diangkat.

Ya Sudahlah, untung saja teman saya pengertian dan mau mengikhlaskan uangnya. "anggap saja sedekah" katanya.

Nah, itulah sedikit curhatan dari saya mengenai kejadian penipuan yang menimpa saya dan teman saya. Untuk bagian analisisnya, silahkan tunggu di postingan berikutnya ya.

Baca analisisnya disini